Jika selama ini kita mengenal yang namanya facebook, sebelum facebook banyak yang ikut frienster, mungkin saatnya kini untuk menggunakan situs jejaring sosial buatan anak bangsa.
OkeyCall.com namanya. Didirikan oleh sebuah perusahaan nasional yang berbasis di Tangerang, Banten. Dan katanya telah “menggunakan platform teknologi yang lebih maju dari Facebook”.
Kata presiden direkturnya, “Amal Alghozali”, kehadiran situs ini adalah upaya untuk mementahkan mitos bahwa Indonesia tidak pernah bisa menghasilkan produk inovasi teknologi serta hanya menjadi konsumen dan pengguna produk-produk teknologi asing.
Setelah saya coba, saya rasa situs ini kurang user friendly. Tapi sebagai bangsa indonesia kita harus tetap mendukung agar situs ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Mau tau info lengkapnya? atau mau gabung? silahkan langsung menuju ke TKP http://okeycall.com
Kata presiden direkturnya, “Amal Alghozali”, kehadiran situs ini adalah upaya untuk mementahkan mitos bahwa Indonesia tidak pernah bisa menghasilkan produk inovasi teknologi serta hanya menjadi konsumen dan pengguna produk-produk teknologi asing.
Setelah saya coba, saya rasa situs ini kurang user friendly. Tapi sebagai bangsa indonesia kita harus tetap mendukung agar situs ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Mau tau info lengkapnya? atau mau gabung? silahkan langsung menuju ke TKP http://okeycall.com
“I Love Indonesia”
situs jejaring sosial buatan anak bangsa?
BalasHapusmementahkan mitos bahwa Indonesia hanya menjadi konsumen dan pengguna produk-produk teknologi asing?
Sayang sekali, OkeyCall.com ini merupakan situs yang dibuat berdasarkan SocialEngine:
http://www.google.com/search?q=socialengine
Jadi yang dilakukan si pembuat kira2 sama seperti kita download Wordpress dari wordpress.org, customize trus upload ke server.
Setahu saya SocialEngine bukan bikinan anak bangsa. Jadi teknologi di balik OkeyCall.com masih produk teknologi asing.
Menggunakan produk asing itu tidak ada salahnya. Tapi jangan "berbohong" donk. SocialEngine itu kan produk teknologi asing. Inovasi teknologi apanya? Duh!